Ternak Bandeng

WIRAUSAHA

Berikut adalah sedikit informasi dari kami bagaimana cara membuat suatu usaha bandeng presto yang berawal dari pembudidayaan ikan bandeng.

Modal awal yang kami gunakan untuk pembubidayaan membutuhkan biaya sebesar Rp.98.500.000. biaya tersebut untuk lahan, benih ikan, pakan ikan, alat-alat budidaya seperti : diesel, kayu. Dalam sebulan kami menghasilkan sekitar 1.000.000 ekor, yang dijual per kilo nya Rp.21.000 (untuk ikan hidup/fresh) dan Rp.25.000 (untuk block frozen). Dalam sebulan akan mendapat Rp. 23.000.000-,. Dalam 5 bulan kira-kira akan menghasilkan Rp.115.000.000-, dan dapat kembali modal. Setelah itu hanya keluar untuk bahan tidak tetap seperti: pakan ikan, benih ikan, obat hama dan ikan dll, kira-kira membutuhkan Rp.3.000.000 dan biaya karyawan Rp.4.000.000. sehingga dalam sebulan mencapai keuntugan Rp. 16.000.000-,. Metode pemasaran kami bisa secara langsung dan

Modal awal untuk biaya membuat usaha bandeng presto membutuhkan biaya sebesar Rp.5.050.000-, yang terdiri:
·         Kompor      : Rp.1.200.000
·         Panci presto         : Rp.250.000
·         Wajan                   : Rp. 90.000
·         Elpiji           : Rp.280.000
·         Bandeng 160 kg (500 biji) : Rp.2.500.000
·         Bahan bahan: Rp. 430.000
1.   Bumbu masakan
2.   Minyak
3.   Telur
         ·         Kemasan     : Rp.500.000 (20 lusin)

Kami menjual 1 porsi isi 2 buah bandeng seharga Rp.25.000. dalam sebulan akan menghasilkan Rp. 6.250.000. Rp.6.250.000 dalam sebulan dapat mengembalikan modal awal yang jumlahnya Rp.5.050.000. Jadi keuntungan yang bisa diraih dalam sebulan adalah Rp.6.250.000 – Rp.5.050.000=Rp.2.740.00.  Dalam setahun kami akan mencapai keuntungan hingga Rp.32.88.000-,


Pembenihan


1. Pemilihan induk yang unggul. Ciri-cirinya :
  • bentuk normal, perbandingan panjang dan berat ideal.
  • ukuran kepala relatif kecil, diantara satu peranakan pertumbuhannya paling cepat.
  • susunan sisik teratur, licin, mengkilat, tidak ada luka.
  • gerakan lincah dan normal.
  • umur antara 4 5 tahun.
2. Merangsang pemijahan. Kematangan gonad dapat dipercepat dengan penggunaan hormone LHRH (Letuizing Hormon Releasing Hormon) melalui suntikan.
3. Memijahkan. Pemijahan adalah pencampuran induk jantan dan berina yang telah matang sel sperma dan sel telurnya agar terjadi pengeluaran (ejakulasi) kedua sel tersebut. Setelah berada di air, sel sperma akan membuahi sel telur karena sistem pembuahan ikan terjadi diluar tubuh.
Pemijahan ada 2 yaitu:
1)Pemijahan Alami.
a. Ukuran bak induk 30-100 ton dengan kedalaman 1,5-3,0 meter berbentuk bulat dilengkapi aerasi kuat menggunakan “diffuser” sampai dasar bak serta ditutup dengan jaring.
b. Pergantian air minimal 150 % setiap hari.
c. Kepadatan tidak lebih dari satu induk per 2-4 m3 air.
d. Pemijahan umumnya pada malam hari. Induk jantan mengeluarkan sperma dan induk betina mengeluarkan telur sehingga fertilisasi terjadi secara eksternal.

2) Pemijahan Buatan.
a. Pemijahan buatan dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon berbentuk cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah matang gonad sedang hormon berbentuk padat diberikan setiap bulan (implantasi).
b. Induk bandeng akan memijah setelah 2-15 kali implantasi tergantung dari tingkat kematangan gonad. Hormonyang digunakan untuk implantasi biasanya LHRH –a dan 17 alpha methyltestoterone pada dosis masingmasing 100-200 mikron per ekor induk (> 4 Kg beratnya).
c. Pemijahan induk betina yang mengandung telur berdiameter lebih dari 750 mikron atau induk jantan yang mengandung sperma tingkat tiga dapat dipercepat dengan penyuntikan hormon LHRH- a pada dosis 5.000-10.000IU per Kg berat tubuh.
d. Volume bak 10-20 kedalaman 1,5-3,0 meter berbentuk bulat terbuat dari serat kaca atau beton ditutup dengan jaring dihindarkan dari kilasan cahaya pada malam hari untuk mencegah induk meloncat keluar tangki.
4. Penetasan. Telur yang mengapung di kolam pemijahan menetas setelah 24 – 26 jam dari awal pemijahan. Telur yang telah menetas akan menjadi larva yang masih mempunyai cadangan makanan dari kuning telur induk, sehingga belum perlu diberi pakan hingga umur 2 hari.
PENANGANAN TELUR

a. Telur ikan bandeng yang dibuahi berwarna transparan, mengapung pada salinitas > 30 ppt, sedang tidak dibuahi akan tenggelam dan berwarna putih keruh.
b. Selama inkubasi, telur harus diaerasi yang cukup hingga telur pada tingkat embrio. Sesaat sebelum telur dipindahkan aerasi dihentikan. Selanjutnya telur yang mengapung dipindahkan secara hati-hati ke dalam bak penetasan/perawatan larva. Kepadatan telur yang ideal dalam bak penetasan antara 20-30 butir per liter.
c. Masa kritis telur terjadi antara 4-8 jam setelah pembuahan. Dalam keadaan tersebut penanganan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindarkan benturan antar telur yang dapat mengakibatkan menurunnya daya tetas telur. Pengangkatan telur pada fase ini belum bisa dilakukan.
d. Setelah telur dipanen dilakukan desinfeksi telur yang menggunakan larutan formalin 40 % selama 10-15 menit untuk menghindarkan telur dari bakteri, penyakit dan parasit.
5. Merawat benih. Setelah berumur 9 hari larva dipindahkan ke kolam pemeliharaan benih . Di kolam ini larva diberi pakan alami berupa plankton. Penumbuhan plankton dilakukan dengan pemupukan dan pengapuran. Pemupukan yang tepat adalah dengan pupuk TON(TAMBAK ORGANIK NUSANTARA)

PEMELIHARAAN LARVA

a. Air media pemeliharaan larva yang bebas dari pencemaran, suhu 27-310 C salinitas 30 ppt, pH 8 dan oksigen 5-7 ppm diisikan kedalam bak tidak kurang dari 100 cm yang sudah dipersiapkan dan dilengkapi sistem aerasi dan batu aerasi dipasang dengan jarak antara 100 cm batu aerasi.

b. Larva umur 0-2 hari kebutuhan makananya masih dipenuhi oleh kuning telur sebagai cadangan makanannya. Setelah hari kedua setelah ditetaskan diberi pakan alami yaitu chlorella dan rotifera. Masa pemeliharaan berlangsung 21-25 hari saat larva sudah berubah menjadi nener.

c. Pada hari ke nol telur-telur yang tidak menetes, cangkang telur larva yang baru menetas perlu disiphon sampai hari ke 8-10 larva dipelihara pada kondisi air stagnan dan setelah hari ke 10 dilakukan pergantian air 10% meningkat secara bertahap sampai 100% menjelang panen.

d. Masa kritis dalam pemeliharaan larva biasanya terjadi mulai hari ke 3-4 sampai ke 7-8. Untuk mengurangi jumlah kematian larva, jumlah pakan yang diberikan dan kualitas air pemeluharan perlu terus dipertahankan pada kisaran optimal.

e. Nener yang tumbuh normal dan sehat umumnya berukuran panjang 12- 16 mm dan berat 0,006-0,012 gram dapat dipelihara sampai umur 25 hari saat penampakan morfologisnya sudah menyamai bandeng dewasa.

BEDA  IKAN BANDENG JANTAN DAN BETINA
  • indukan jantan yang telah matang gonad memiliki 2 tonjolan kecil (papila) yang terbuka di bagian luarnya yang terdiri atas selaput dubur luar dan lubang pelepasan yang membuka bagian ujungnya
  • induk betina dewasa memiliki 3 buah tonjolan kecil (papila)yang terbuka di bagian anal.
SISTEM REPRODUKSI BANDENG YAITU :
  • Ovarium bandeng memanjang sebanyak dua buah di rongga tubuhnya diantara gelembung renang dan usus.
  • testis yang memanjang dan ada di rongga tubuh di bagian bawah gelembung renang dan usus. Testis tersebut menempel pada rongga tubuh tersebut oleh bantuanmesonterium. Testes berjumlah satu pasang
kolam pembenihan

Budidaya


a.            Lahan
·         Petak benih     : petak pemeliharaan benih menjadi gelondongan kecil kira-kira sedalam 3 cm.
·         Petak transisi : petak pemeliharaan gelondongan kecil menjadi gelondongan besar kira-kira sedalam 10 cm.
·         Petak pembesaran : petak pemeliharaan bandeng sampai menjadi ukuran konsumsi atau pasar kira-kira 50 cm.
·         Setiap lahan berukuran 10 H. Dan ditangani oleh 1 pegawai.
·         Untuk kehidupan ikan bandeng dengan nyaman diperlukan kadar oksigen minimum 3 mg per liter.  
·         Air diberi sedikit lebih banyak agar ikan bandeng tidak kekurangan oksigen
·         Menggunakan kolam alami, dan dasar nya lumpur. Sengaja ditumbuhi lumut dengan pupuk organic (Metrogro) untuk makanan alami ikan bandeng.
·         Saat panen, menggunakan kayu atau petak dibentuk balok untuk pembagian pintu air.

b.            Penjemuran Tambak.
·         Air dikeringkan melalui saluran/desel dibuang ke sungai.
·         Lumpur yang cair dinaikan atau dibuang dari dalam tambak.
·         Dijemur hingga dasar tambak telihat retak kira-kira 2 minggu.
·         Pintu masuk air diperbaiki untuk menghindari kebocoran

c.            Pemupukan dan pengapuran dasar tambak
Setelah dasar tambak terlihat retak -retak langkah berikutnya dalah pemupukan dasar tambak agar tambak dapat menghasilkan ikan bandeng sesuai yang diharapkan dalam jangka waktu relatif lama hindarilah penggunaan pupuk buatan /anorganik, penggunaan pupuk anorganik hanya dapat bertahan dalam waktu singkat oleh sebab itu gunakanlah pupuk organik sbb:
·         Taburlah pupuk kompos/berasal dari kotoran hewan dengan dosis 1-3 ton,  kapur 1-2 ton jumlah kapur disesuaikan dengan Ph tanah.
·         Siram/semprotkan pupuk cair organik 4 liter /Ha dan pemupukan susulan dilakukan tiap 2 minggu hingga panen. 

d.             penebaran benih
Dengan benih yang baik dan sehat maka pertumbuhannya akan bagus serta mengurangi tingkat kematian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan benih yaitu :
§  Bibit berwarna kecoklatan
§  Gerakan lincah dab melawan arus
§  Respon terhadap gerakan
§  Respon terhadap pakan yang diberikan
§  Anggota tubuh lengkap
§  Bibit berumur  1 bulan.
setiap petak ditebari sebanyak 61.500 ekor benih bandeng dengan ukuran lahan 5.000 m2. Sehingga dapat diketahui padat tebarper meter persegi adalah 12 ekor. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari (pada saat suhu rendah) dengan tujuan untuk mengurangi stress akibat pemanenan, dan transportasi. Penebaran dilakukan secara perlahan-lahan dengan melakukan aklimatisasi terhadap suhu dan salinitas. Aklimati suhu dan salinitas dilakukan selama 0,5 jam di dalam kantong yang dibuka secara perlahan lahan. Benih dibiarkan keluar sendiri dari kantong. Haal ini berarti bahwa benih bandeng telah menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya.

e.      Pemberian Pakan    : pemberian pakan untuk proses pembesaran bandeng bisa juga menggunakan pellet sebanyak 2-3%  sekali dalam sehari. 

f.      Hama dan Penyakit   :
Hama dan penyakit yang menjadi masalah pada cara budidaya bandeng adalah hewan pengganggu (siput dan tiram), Pemberantasan hama siput kecil dapat dilakukan dengan menggunakan obat rongbat bentan sedangkan untuk siput menggunakan bristar. Apabila tidak di berantas,  dapat menyebabkan sirip ikan geripis, jika dibiarkan akan mati. Cara pengobatanya menggunakan Prosalad.
Penyebab penyakit ikan Bandeng       :
·         Air kotor
·         Lahan tidak memenuhi syarat

g.     Pemanenan
waktu untuk panen bandeng besar sekitar 3 bulan ½ sampai 4 bulan. Dengan cara mengeringkan/ membuang air dari tambak menuju ke sungai kemudian  menggeser ikan dengan jaring kemudian ikan diarahkan ke kolam kecil untuk dipilih yang dipanen adalah ikan yang  besar atau ikan telah memenuhi ukuran yang diharapkan lalu dijual kepasar atau pedagang




lahan tambak



Informasi


Tips merawat ikan Bandeng        :
·         Memberi makan ikan bandeng dengan pellet setiap 1 hari sekali
·         Menjaga kebersihan lahan tambak dengan membersihkan selama 4 bulan sekali dengan cara mengeringkan lahan dengan menyurutkan air melalui saluran desel
·         Apabila terdapat busa dipinggir lahan, jangan kwatir itu tidak berbahaya justru hal itu mendatangkan keuntungan karna kondisi air tersebut sudah tua dan mengandung kadar garam yang tinggi hal itu dapat memicu pertumbuhan ikan bandeng dengan cepat
·         Membasmi hama yang ada dilahan seperti  siput dan tiram menggunakan obat khusus yaitu rongbat bentan untuk siput kecil dan bristar untuk tiram

BEP :
1.       MODAL  AWAL                                                  :  
·         Lahan sebesar 10 hektar Rp 90.000.000,-
·         Pembuatan kolam kayu kecil Rp 500.000
·         Mesin diesel Rp 8.000.000,-
Jumlah modal awal = Rp 98.500.000,-

2.       MODAL UNTUK MEMBELI BAHAN            :
·         Benih/ Bibit ikan bandeng umur 1 bulan 50000 ekor Rp 2.000.000,-
·         Bahan pakan ikan bandeng berupa pellet Rp 6000/kg (10 hektar = 5 kg)
Rp 6000x5 = Rp 30.000,-
Pakan per4 bulan kira-kira 15000 ekor
·         Obat ikan bandeng (prosalad) Rp 35.500,-
·         Obat untuk hama (rongbat bentan Rp 15.000 dan bristan Rp 27.500)

3.       HARGA PEMASARAN
·         Ikan bandeng 1 kilo Rp 21.000/kilo
·         Ikan bandeng 2 kilo Rp 41.00/kilo
      Bandeng beku utuh ukuran 70-100 biji per 33kg ( block frozen ), harga Rp. 25.000/kg
·         Hasil untuk 5000 ekor, 1 kilo isi 3 mendapatkan 1 ton 6 kwintal  

4.       HARGA PRODUKSI
·         Kemasan bandeng presto Rp 25.000/lusin
·         Ikan bandeng presto dalam 1 kemasan isi 2 Rp25.000,-
·         Bumbu untuk 1 kg bandeng presto Rp 10.000,-
Terdiri dari: biaya bumbu untuk membuat bandeng presto dan sambal dan lalapan bandeng presto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar